LOPEK BUGI MAKANAN KHAS RIAU
Sumber :
https://www.google.co.id
Provinsi
Riau memiliki berbagai macam kebudayaan adat istiadat dan ragam jenis makanan
khas yang digemari semua kalangan masyarakat, baik lokal maupun para wisatawan.
Salah satunya adalah makanan tradisional dari Kabupaten Kampar, yang namanya
juga memakai bahasa daerah yakni Lopek Bugi.
Jika
diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Lopek berarti Lepat, Bugi berarti Ketan.
Lopek bugi berarti lepat ketan. Lopek bugi pada awalnya merupakan makanan khas
yang disajikan untuk kaum bangsawan.
Dimana
lopek bugi seperti sudah menjadi hidangan wajib pada hari-hari perayaan besar
seperti, acara keagamaan maupun kebudayaan, seperti balimau bakasai, ulang
tahun kabupaten Kampar dan perayaan lainnya.
Seiring
perkembangan zaman, lopek bugi saat ini mudah dijumpai dan dapat dibeli baik di
toko oleh-oleh khas Riau maupun di gerai-gerai yang terdapat di sepanjang jalan
Pekanbaru-Bangkinang. Karena saat ini, lopek bugi sudah diproduksi setiap hari,
bahkan dengan partai besar.
Kini, di
Kabupaten Kampar terdapat suatu desa yang dimana penduduknya banyak bermata
pencariannya berasal dari menjual lopek bugi, sehingga banyak penduduk
terangkat derajat ekonominya dari menjual lopek bugi ini. Nama tempatnya adalah
desa Danau Bingkuang yang terletak di Jalan Pekanbaru-Bangkinang 34 Km dari
pusat kota Pekanbaru.
Desa Danau
Bingkuang tempatnya sangat strategis, karena merupakan jalan lintas timur
menuju Sumatera Barat. Dengan banyaknya kendaraan yang melewati Danau
Bingkuang, secara otomatis banyak pengunjung luar yang berhenti untuk membeli
makanan yang kini jadi oleh-oleh khas Kampar Riau.
Di Desa ini
memang sudah sangat terkenal sebagai lokasi sentral jajanan tradisional khas
Kampar. Bukan hanya lopek bugi saja, makanan seperti kue jalo, lemang panggang,
stik keju, keripik pisang, keripik nanas dan lainya. Para pembelinya juga tidak
hanya dari Kampar, namun juga berasal dari daerah tetangga seperti dari daerah
Sumatera Barat, Medan, Batam, bahkan ada juga yang berasal dari Malaysia dan
Singapura.
Saat ini di
Desa Bingkuang sendiri terdapat Sekitar 30 an kios yang berjejer di sepanjang
jalan. Lopek-lopek ini awalnya hanya dibungkus daun pisang dan disajikan
menggunakan piring, namun dengan perkembangan zaman, saat ini sudah dikemas
dalam kotak plastik sehingga mudah dibawa untuk oleh-oleh.
Lopek bugi
khas Kampar ini, memiliki dua warna, yakni hitam dan putih. Bentuk dan
sajiannya hampir sama dengan Lepat dari Sumatera Barat. Warna hitam dan putih
bukan berasal dari bahan pewarna, namun memang bahanya sendiri adalah beras
ketan hitam dan beras ketan putih.
Setiap satu
kemasan, biasanya terdapat 10 bungkus lopek bugi yang dijual dengan harga Rp10
ribu per kotaknya.
Makanan
khas Kabupaten Kampar ini menurut Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf)
Riau, melalui Kasi Ekonomi Kreatif dan Seni Budaya Disparekraf Riau, lopek bugi
juga digadang-gadangkan sebagai produk unggulan UMKM Riau, dalam menghadapi
pasar bebas asean (MEA).
"Walaupun
bentuknya sederhana, tapi sudah dikenal luas sampai ke manca negara, lopek bugi
siap bersaing dengan makanan dari negara-negara Asean. Yang punya lopek bugi
ini kita, orang singapura pasti bingung cara buatnya," ucapnya.
Dengan
bebasnya ekonomi Asean yang akan segera berlaku di Indonesia, Riau sendiri
sudah siap menghadapinya. Dan diharapkan kepada pelaku usaha serta pelaku
ekonomi kreatif tidak perlu khawatir, karena dampak positifnya juga terbuka
lebar, dimana dunia akan tahu akan makanan lopek bugi serta makanan khas Riau
lainya.
Hard Rock Hotel & Casino Las Vegas - Mapyro
BalasHapusFind out how hard 평택 출장마사지 it is 여주 출장마사지 to stay at Hard Rock Hotel & Casino Las 속초 출장안마 Vegas in Las Vegas. The casino hotel is known for its high 보령 출장안마 level 출장안마 gaming,